Akibat Memindah Batu Nisan Kuburan

   Seperti bulan sebelumnya, setiap hari Minggu Kliwon masyarakat di dusun saya mengadakan kerja bakti di pemakaman (kuburan) untuk membersihkan rumput-rumput yang tumbuh. Hari Minggu Kliwon sengaja dipilih agar ketika malam Jumat Kliwon keadaan pemakaman atau kuburan relatif bersih, maklum saja sebagian warga setempat masih banyak yang melakukan ziarah kubur menjelang Jumat Kliwon.
Akibat Memindah Batu Nisan Kuburan
   Sebagaimana kasus dan permasalahan, kebanyakan pemakaman lambat laun akan semakin penuh karena semakin banyaknya jasad atau mayat yang dikubur di pemakaman itu. Hingga saat itu, tahun 2014, namun bulan dan tanggalnya sedikit lupa, yang jelas waktu itu hari Minggu Kliwon dimana hampir seluruh kepala keluarga serentak membersihkan makam ahli waris mereka. Dan pada saat itu saya disuruh oleh mas Sumardi untuk memindahkan batu nisan yang dirasa sudah lama tak ada ahli warisnya atau tidak ada lagi keluarga yang mendatanginya untuk berziarah. Tujuan saya dan mas Sumardi sebenarnya baik, yakni mengatasi penuhnya kuburan agar jika sewaktu-waktu ada orang meninggal kita dapat lebih leluasa menggali kubur sebagai tempat persemayaman. Setelah berbincang dengan mas Sumardi dan beberapa warga akhirnya kami memutuskan untuk memindahkan batu nisan yang sudah tak lagi terawat. Saya dan mas Sumardi, berdua mengangkat batu nisan untuk menyingkirkannya di pinggir parit yang tak jauh dari wilayah pemakaman.
   Sekitar 5 buah batu nisan makam waktu itu kami pindahkan dengan hati-hati, sehingga harus pulang belakangan ketika seluruh warga telah selesai membersihkan wilayah makam.
“Wah ternyata berat juga ya”, kata mas Sumardi sambil menahan nafas karena capek. Sambil menyeka keringat di dahi, saya pun mengiyakan perkataan mas Sumardi, apalagi batu nisan terakhir ini terbuat dari batu kali dengan ukuran besar dan sangat berat. Singkat cerita kelima batu nisan telah selesai kami singkirkan ke pinggir parit, setelah mengemasi cangkul dan sapu, saya dan mas Sumardi pun bergegas pulang.
Akibat Memindah Batu Nisan Kuburan
   Singkatnya, malam hari di tempat tidur, saya merasa panas dingin di seluruh tubuh sehingga memutuskan untuk segera tidur, padahal jam baru menunjukkan setengah sembilan malam. Dalam tidur tersebut saya bermimpi didatangi 2 orang kakek-kakek memakai pakaian serba putih seperti para ulama jaman dulu. Dalam mimpi tersebut beliau berkata sesuatu yang saya sendiri tidak tahu maksudnya. Mereka berdua menanyakan dimana keberadaan rumahnya, sementara saya sendiri tidak mengenal siapa kedua sosok tersebut. Lalu malam itu saya terbangun sekitar pukul 2 dini hari keadaan tubuh saya semakin terasa parah, panas dingin terasa di sekujur tubuh sehingga membuat saya menggigil. Setelah membangunkan istri dia membuatkan secangkir teh hangat serta memberikan obat penurun panas yang diambilnya dari laci penyimpanan obat. Namun rupanya obat penurun panas tersebut tidak banyak memberikan efek terhadap kesehatan saja, bahkan hingga 3 hari saya hanya tidur sebentar karena setiap kali tertidur selalu bermimpi didatangi 2 sosok kakek mengejar dan menanyakan rumahnya.
Akibat Memindah Batu Nisan Kuburan
   Akhirnya saya berobat ke puskesmas, karena saat itu saya merasa sangat tersiksa dengan sakit tersebut. Dengan diantar istri saya akhirnya sampai juga di puskesmas dan menunggu antrian. Eh lha kok di tempat duduk, saya bertemu dengan mas Sumardi yang juga mengalami kejadian serupa dengan saya. Bukan hanya sakitnya saja yang dia alami melainkan juga bermimpi didatangi orang yang tidak dikenal. Bahkan dalam mimpi tersebut mas Sumardi sedikit mendapat ancaman sehingga membuatnya tidak nyaman. Mulai itu saya merasa ada yang tidak beres dengan apa yang kami perbuat kemarin. Setelah berbincang-bincang sambil menunggu antrian pemeriksaan akhirnya kami sepakat untuk menemui mbah Suhadi selaku sesepuh di dusun kami. Setelah selesai berobat kami pun bergegas menuju rumah mbah Suhadi yang kebetulan beliau juga sedang di rumah. Disaat di tempat mbah Suhadi, saya dan mas Sumardi menceritakan tindakan kami kemarin, memindah batu nisan dari pemakaman ke pinggir parit. Setelah mendengarkan cerita kami, mbah Suhadi kemudian memberikan cerita jika memindah batu nisan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, bahkan ia juga berpendapat jika seluruh warga dusun sepakat untuk memindahkan batu nisan semestinya mengadakan dahulu upacara sebagai penolak bala agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Akibat Memindah Batu Nisan Kuburan

   Kami pikir memindahkan batu nisan merupakan hal yang biasa-biasa saja namun setelah mendengarkan penuturan mbah Suhadi saya semakin ketakutan jika hal buruk terjadi pada diri saya. Akhirnya mbah Suhadi memberikan saran pada kami untuk meletakkan kembali batu nisan yang tadinya kami pindahkan ke dalam area pemakaman lagi sebagaimana posisi dan lokasi sebelumnya. Dibantu dengan warga lain akhirnya saya dan Mas Sumardi memindahkan kembali batu nisan ke tempat sebelumnya. Anehnya ketika sampai di rumah saya merasa tubuh saya sangat sehat dan tidak lagi sakit.
“Wah apa memang benar sakit yang saya alami kemarin merupakan ulah dari penghuni kubur” gumam saya dalam hati saya.
   Demikian cerita akibat memindah batu nisan kuburan yang saya alami. Terlepas dari benar tidaknya sakit dan mimpi mistis saya dengan memindah batu nisan hingga saat ini saya dan mas Sumardi tidak lagi berani memindahkan batu nisan lagi.
Akibat Memindah Batu Nisan Kuburan

x

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Akibat Memindah Batu Nisan Kuburan"

Posting Komentar